Sandi membawa Selyn ke sebuah tempat. Tempat itu jauh sekali dari keramaian ibukota. Di sana mereka hanya berdua, tidak terlibat ada orang lain yang mengunjungi tempat itu.
Padahal tempatnya sangat indah dan romantis.
Matahari siang ini seakan enggan menampakkan diri. Membuat suasana jadi sedikit sejuk dan terasa dingin. Selyn mengelus lengannya, ia lupa membawa jaketnya tadi karena terburu-buru.
Melihat selyn yang tampak kedinginan itu, Sandi langsung melepaskan jaketnya dan mengenakannya di tubuh Selyn. Secara tidak langsung Sandi memeluk Selyn dari arah belakang.
Seketika jantung Selyn jadi kembali berdetak, meskipun Selyn sudah berusaha agar tidak gugup dan salah tingkah, tetapi tetap saja detak jantungnya itu semakin terdengar sangat kencang. Bahkan Sandi sampai tersenyum mendengarnya. Selyn jadi memerah menahan malu kemudian ia tertunduk untuk menutupi rasa malunya.
