Deon menaiki lift menuju ke apartment Qei. Ia sangat berharap besar jika ia akan aman saja di rumah Qei. Padahal, semuanya itu sama saja. Tak akan ada perbedaannya sama sekali.
Deon lekas memencet tombol apartmentnya. Beberapa kali Deon memencet tombol sembari berharap jika Qei lekas membukakan pintunya. Karena makin kemari, tubuhnya terasa tak enak badan dan berat sekali di punggungnya. Padahal, ia hanya menggandong tas y ang berisi 3 setelan baju yang sama sekali tak begitu berat.
Di tangannya ia membawa sekoper baju untuk menginap beberapa hari ke depan yang mana isinya berupa baju untuk bekerja. Sedangkan baju bersantainya ada dalam tasnya. Saking buru-burunya, Deon justru tak membawa mobilnya padahal jelas ia sudah memiliki mobil sendiri.
Ting Nong!
Bel terakhirnya pun akhirnya dibuka, terlihat wajah Qei yang baru saja bangun tidur siang. Deon langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa izin sama sekali.