Aisha, ya seperti yang kalian tahu. Aisha kini sudah dekat dengan keluarga Deon. Namun, saat hari itu ia menuju rumah Deon. Ia tak melihat satu orang pun disana. Bahkan rasanya, situasi komplek yang horror itu semakin mencekam.
"Kemana mereka? Apakah mereka tak ada di rumah?" tanya Aisha bingung.
Ia kebetulan saja baru pulang les bahasa Jerman. Toh, ia juga akan melanjutkan studi sarjananya nanti disana. Jadi, ia harus menguasai banyak bahasa juga karena ia ingin sekolah soal politik luar negeri.
Ya, soal politik. Aisha sangat menyukai bau-bau hal tersebut karena dia juga merupakan anak dari seorang menteri dan merupakan donatur terbesar di sekolahnya. Tak ayal jika Aisha memang di puja-puji banyak orang di sekolah.
Aisha memutuskan keluar dari mobilnya. Ia kebetulan mampir seraya membeli buah tangan. Namun, suasana rumah Deon sepi bahkan jendelanya juga ditutup oleh tirai.