Hari ini, Qei tampak tak enak badan. Suhu tubuhnya pun naik, dan ia juga menggigil. Giginya pun bergemelatuk bahkan ia juga menurunkan suhu ACnya dan merubahnya menjadi hangat namun tak ada perubahan sama sekali. Bahkan kepalanya berat, pusing, dan ia juga merasa mual sekali.
"Oh ya tuhan.. Huhuhu... Kenapa aku harus sakit hari ini?" keluh Qei.
Saat Qei mencoba melelapkan kembali matanya. Handphonenya berdering pertanda ada telepon masuk. Qei pun dengan susah payah mengangkat panggilan tersebut.
"Halo?" seru Qei lemas.
"Anda dimana, pak? Kami sudah berkumpul di aula. Apakah anda akan kemari?" tanya Hiro dari seberang.
Ah, iya. Dia harus bertugas, tapi untuk bangun saja rasanya Qei tidak kuat hari ini. Apakah ia harus beristirahat?
"Bisakah kau mencari pelakunya sendirian tanpaku, Hiro?" tanya Qei lemas.
"Anda kenapa? Apakah sedang tidak enak badan? Suara anda sangat lemas sekali," ujar Hiro cemas.
