Qei terus mengejar Deon yang terus berjalan meninggalkannya. Deon benar-benar marah karena sampai saat ini Qei tak percaya dengan dirinya yang benar-benar merasakan kehadiran hantu itu. Berulang kali Deon diganggu, baik tidur maupun sadar. Mereka terus menghantuinya. Mereka seolah-olah terus mencari Deon kemanapun ia pergi.
"Deon! Tunggu aku, Deon! " seru Qei terus mengejar Deon.
Namun, Deon sama sekali tak mau berpaling ke belakang. Ia kesal dengan tindakan Qei yang seolah tak percaya kepadanya. Bahkan sampai memanggil psikiater untuk memeriksakan kejiwaannya. Padahal sudah jelas, Deon itu masih waras dan ia tidak gila. Ia pun yakin sendiri jika mentalnya pun tidak terganggu sama sekali meski memang banyak cobaan datang menerpa ke dalam kehidupannya.
"Deon, tunggu aku! Berhentilah! Dengarkan aku dulu! " seru Qei. Namun, Deon sama sekali tak mau mendengarkan ucapan Qei.