"Tolong, lepaskan aku!" seru Lia seraya memberontak meminta dilepaskan.
Namun, cengkeraman tangan Putri sangat keras membuat tangannya justru semakin kesakitan jika terus melawan. Lia pun hanya bisa pasrah saja saat Putri menyeretnya ke kamar asrama.
"Diamlah di sana! Kau tak boleh pergi kemana pun!" ucap Putri sebelum kemudian ia mengunci Lia di kamar sendirian.
Sia-sia saja percobaan bunuh dirinya kemarin jika ia sadar, dunia pun tak berubah sama sekali untuknya. Apa-apaan ini? Lia merindukan kakaknya. Apakah mereka gila? Memisahkan adiknya dengan kakaknya sendiri? Atau ibunya yang jauh lebih gila daripada mereka yang justru membuangnya dan mengasingkan dirinya ke tempat mengerikan ini.
"Ayah... Aku butuh ayah... Hiks.. Hiks!" Lia merintih dalam tangisnya.