Lan Anran berjalan seperti tidak terjadi apa-apa.
Pria kurus itu masih berdiri kaku di posisinya, kemudian terdengar suara tegas menegurnya.
"Kurus! Kurus! Kamu ketahuan ya? Apa yang ditanyakan Lan Anran kepadamu?"
"Dia tidak mencurigaiku. Tadi dia menanyakan arah jalan ke ruangan olahraga."
Seperti itulah yang ada di ingatan pria kurus. Meskipun dia merasakan ada yang aneh.
Lan Anran masih bingung, kenapa Mo Jinrong menyuruh bawahannya untuk mengawasi dirinya? Kenapa dia tidak menyuruh bawahannya menangkapnya dan mengungkap identitasnya, tetapi dia tidak melakukannya, itu artinya pria itu masih belum yakin dengan identitas aslinya. Lan Anran merasa dirinya harus lebih berhati-hati lagi.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi, Lan Anran melihat nomor yang muncul di layar ponselnya adalah nomor asing. Lan Anran mengangkat telepon sambil mengerutkan alis.
"Halo."