Lan Anran bergegas pergi ke desa, dia ingin membuatkan obat yang bisa melembutkan pembuluh darah, dan melancarkan sirkulasi udara.
Dia memiliki tanaman obat di kebunnya. Dia sebenarnya ingin mencampurkan dengan reagen, tetapi cara itu membutuhkan waktu, sedangkan ayahnya dalam keadaan kritis, sehingga dia mengambil beberapa tanaman obat, yang nanti akan dia masak menjadi jus obat, mari kita lihat hasilnya nanti.
Di kebunnya banyak tersedia bahan-bahan pembuatan obat. Dia sudah memetik banyak, tinggal dia masak menjadi jus obat, tetapi dia perlu darah untuk menguji khasiat obat. Dia mengambil tikus putih lalu menusuknya dengan pisau, seketika pisau itu bersimbah darah.
Lan Anran menunggu darah si tikus mengeras, baru setelah itu, dia beri beberapa tanaman obat, hasilnya darah si tikus kembali mencair, hanya saja reaksinya lama.
Lan Anran seperti melihat sebuah harapan, tetapi dia merasa ada yang kurang.