Chereads / Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah! / Chapter 16 - Situasi Perceraian (1)

Chapter 16 - Situasi Perceraian (1)

Zhao Youlin bergegas kembali ke kamarnya untuk mandi, setelah mengenakan pakaiannya, dia kemudian turun ke lantai bawah bersama Joy.

Para pelayan yang sedang menyiapkan sarapan di lantai bawah sangat terkejut melihat pemandangan yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Setelah kemarin pagi Nyonya mereka mengusir keluar seorang pelayan yang tidak menghormatinya, pagi ini mereka melihat Zhao Youlin sangat akrab dengan Tuan Muda Kecil, bahkan mereka turun ke lantai bawah bersama. Mereka sempat berpikir bahwa saat ini mereka sedang berhalusinasi, ya.. ini pasti hanya halusinasi!

Saat Zhao Youlin sedang menggoda putranya, dia menyadari bahwa orang-orang di sekitarnya sedang memperhatikan mereka, hal itu membuatnya merasa tidak nyaman. Mengikuti arah pandang orang-orang itu, dia melihat bahwa mereka merasa keheranan, sambil menyipitkan matanya seperti sedang menghadapi bahaya.

Sebelumnya anak ini tidak pernah merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya, jadi para pelayan disini pun jadi merasa sedikit heran. Jika bukan karena kepala pelayan yang mengurus anak ini, sudah pasti Joy akan diperlakukan sama sepertinya oleh orang-orang dirumah ini.

Tapi sekarang, Zhao Youlin telah memutuskan untuk memperlakukan Joy layaknya putranya sendiri. Dan dia tidak akan membiarkan siapapun untuk menyakitinya.

"Apakah sarapannya sudah siap?"

Suara dingin Zhao Youlin membuat para pelayan gemetar. Tak sampai beberapa saat para pelayan langsung tersadar kembali.

Mereka tidak berani lagi menunjukkan perilaku tidak hormat setelah mengingat kejadian kemarin. Dengan sigap, mereka bergegas melakukan tugas mereka masing-masing.

Zhao Youlin mengangkat dan membawa Joy duduk di meja makan, satu per satu hidangan mewah yang disiapkan mulai disajikan dari dapur.

Pelayan yang menyiapkan sarapan, jelas sama sekali tidak tahu tentang kesukaan Tuan mereka, itulah mengapa mereka menyiapkan beberapa porsi kecil dari berbagai macam hidangan, baik itu bubur, roti kukus, dan makanan lainnya.

Zhao Youlin melihat ke seluruh meja, dan mengutuk dalam hatinya. 'Orang kaya memang berbeda, hanya sarapan saja begitu mewah.'

Belum selesai Zhao Youlin mengutuk apa yang ia lihat sekarang, tiba tiba dia mendengar suara gumaman keras. Zhao Youlin terkejut, dia lalu menundukkan kepalanya untuk melihat wajah kecil Joy yang sudah memerah. Dia tidak bisa menahan tawanya, dan sambil bertanya, "Joy sudah lapar ya?"

Joy meraih tangan Zhao Youlin dan mengangguk malu. Zhao Youlin lalu berhenti menggodanya. Kemudian bangkit dan memberi Joy semangkuk bubur, dengan sabar memberinya makanan yang ada di atas meja. 

Setelah Joy memakan beberapa suap bubur, dia kemudian menatap Zhao Youlin. Mengulurkan tangannya untuk meraih Zhao Youlin lalu dia berkata: "Bu, Ibu juga harius makan."

Zhao Youlin seketika merasa terharu, senyum manis di wajahnya tiba-tiba berubah menjadi lebih lembut, dan dia menjawab, "Baiklah, Ibu juga akan makan."

Mereka berdua secara bergiliran menyantap sarapan mereka, bahkan sesekali suara tawa anak itu terdengar.

Para pelayan yang berdiri tidak jauh dari meja makan, tampak seperti sedang melihat dunia baru tepat di depan mata mereka. 

Sementara itu, kepala pelayan yang berdiri di sudut ruangan dipenuhi dengan berbagai pemikiran yang semakin rumit. Dia sangat berharap Tuannya bisa menikahi wanita pilihannya, memiliki anak, lalu makan bersama layaknya sebuah keluarga yang harmonis, saling tertawa dan bercanda satu sama lain, seperti yang dia lihat saat ini. Namun sayangnya, segalanya tidak berjalan seperti yang diharapkan, dan sekarang semuanya sudah terlambat.

Akhirnya, Zhao Youlin dan Joy sudah menyelesaikan sarapan mereka. Para pelayan yang berada di samping mereka pun segera membersihkan meja makan. Dan pada saat yang bersamaan, kepala pelayan berjalan ke arah mereka dari tempatnya di sudut sambil membawa sebuah dokumen di tangannya.

"Nyonya, Tuan Muda meminta saya untuk memberikan ini kepada Anda."

Zhao Youlin mengerutkan alisnya. 'Apa ini dari suamiku yang belum pernah aku temui sebelumnya?'

Zhao Youlin menerima dokumen itu dengan tenang, tak lama kemudian dia mengangkat alisnya saat membaca uraian kata yang tercetak diatas kertas dokumen itu. 

Pengajuan perceraian? Jadi, ini yang membuat pemilik tubuh ini merasa gelisah hingga dia bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya?!