Sama halnya dengan Lion, Rio yang baru saja mendengarkan penjelasan Dokter Fiko mengenai niat baiknya yang tidak bisa terlaksana hanya bisa menunduk pasrah.
Liona dan Arkan sudah berpamitan pulang sebelum beberapa jam lalu. Kini hanya Rio dan sang Papa yang ada di ruang rawat Rio.
Dokter Fiko baru beberapa menit lalu keluar, dia tahu niat baik Rio hanya untuk menjaga Papa dan Liona, tapi...
"Maaf Rio, saya tahu niat kamu mulia ingin menyelamatkan nyawa orang lain dan bermanfaat bagi sesama, tapi maaf Rio..." Dokter Fiko menjeda ucapnya, dia menarik napasnya dalam-dalam. Apa yang akan dia ucapkan pasti terdengar menyakitkan di hati Rio.