Sesuai dengan yang Liona bayangkan. Sekolah menjadi tempat paling sunyi walaupun banyak manusia yang berlalu lalang.
Berjalan bersama dengan teman-teman, bercanda, tertawa, tersenyum atau sekedar saling sapa singkat.
Tapi, bagi Liona tidak ada momen yang menyenangkan yang bisa membuat dia merasakan kenyamanan sama saat ketiga sahabatnya ada di sampingnya.
Liona melengguh panjang di depan pintu ruang ujian, "Gue kangen kalian," ucap Liona pelan.
Dia merindukan sahabatnya. Dia ingin kembali bersekolah dan berjuang bersama mereka.
"Hei Li," sapa salah satu teman sekelas Liona.
Dia, Ninda. Gadis yang acap kali menggoda Lion tapi, tak kunjung mendapatkan lampu hijau dari si empunya.
"Hai," balas Liona singkat. Senyum simpul dia tampak sekedar basa-basi padahal ingin sekali Liona pergi.
Tanpa ragu Ninda duduk di samping Liona. Mengintip sekilas apa yang sedang Liona baca.
Kedatangan Ninda semakin membuat Liona jengkel. Kenapa harus Ninda diantar beberapa siswa yang lain?
