Serangan panah dari lantai dua rumah mewah tersebut sama sekali tidak mampu memukul mundur Evan. Justru sebaliknya, semakin sering ia diserang, pemuda itu segera melangkahkan kakinya dengan cepat untuk sampai di depan pintu masuk.
Tangan kanan Evan memegang gagang pintu, membukanya dengan cepat hingga membuat orang-orang yang berada di dalam ruang tamu terkejut.
Kebanyakan dari mereka adalah pelayan setianya, baik perempuan atau pun laki-laki. Yang membuat Evan terpengarah kaget adalah kemampuan mereka, para laki-laki dan perempuan itu sudah dipersenjatai dengan baik.
Total jumlah orang yang menghalangi langkah Evan adalah tiga puluh orang, itu belum semua pelayan yang ada di rumah mewah ini.
Sisanya ditugaskan untuk menahan laju dari para penyidik untuk memberikan waktu kepada Aaron untuk melarikan diri.