"Mencabut semua gigi mereka? Tetapi itu akan sangat sulit, Tuan Presiden," ujar perwira yang berdiri di samping Evan.
"Lambat laun mereka akan mengaku setelah mendapatkan penderitaan yang mengerikan," jelas Evan.
Akan tetapi apa yang pemuda itu inginkan tidak mau dituruti oleh perwira tersebut, sontak hal itu mengundang kemarahan Arthur karena anak buahnya tidak mau patuh terhadap perintah Evan.
"CEPAT LAKUKAN PERINTAH TUAN PRESIDEN!" teriak Arthur, mencaci maki anak buahnya dengan suara lantang.
Evan mengangkat tangan kanannya, menghentikan amarah yang terlanjur ditunjukan oleh Arthur kepada perwira tersebut. Evan menemukan cara yang paling efektif untuk membuat mereka mengaku.
"Begini saja. Apa kau tahu nama dari ke sembilan orang itu?" tanya Evan, memalingkan wajahnya kini memandang pria muda berpangkat perwira di sampingnya.
Pria itu mengangguk, ia mulai membuka berkasnya dan membacakan satu persatu dari nama para tahanan.
"Alfred, Boso, Die—"