"Apa?!"
"Mereka memberitahuku kalau tempat penguburan berada di dekat perbatasan," balas Iliya, sedih.
Evan tak habis pikir dengan perbuatan para pedagang budak itu. Bukan hanya melanggar pasal tentang kebebasan setiap makhluk, tetapi pasal terkait pembunuhan pun tak segan mereka langgar demi kekuasaan dan menyebar ketakutan.
"Aku tidak percaya dengan perbuatan keji kalian, para manusia!" kecam Iliya, kasar dengan menghardik Evan sebesar kemarahannya.
"Aku juga membenci mereka. Perbuatan ini mencoreng prinsip negaraku dan membuat citra Liviel semakin memburuk di mata kalian. Aku tidak menginginkan hal itu," ungkap Evan.
Pemuda itu berusaha meyakinkan Iliya bahwa tindakan ini jangan ditarik benang besar kalau seluruh manusia bersalah. Sama halnya seperti semut pekerja, ia tidak bisa menyimpulkan kalau mereka semua adalah pemalas dengan hanya melihat satu semut yang tak bekerja.