***
"Jadi, bagaimana keputusanmu?" tanya Evan.
Ia duduk di atas kursi tempat meja kerjanya, menerima kehadiran Menteri Hukum Liviel, Argus. Keduanya membahas tata hukum dasar Liviel yang akan menjadi pedoman utama penyelenggaraan keadilan di negeri ini.
Awalnya Argus menolak usulan Evan. Membuat sebuah aturan baru sangat rawan disalahgunakan untuk kepentingan golongan seseorang. Argus pun memberikan usul terkait dasar hukum yang akan digunakan di republik.
"Aku menyarankan untuk pembuatan dasar hukum ini dilakukan secara perlahan dan rahasia. Hanya orang-orang terpercaya saja yang berhak mengetahui ini," balas Argus, berbisik.
Evan menyandarkan tubuhnya di kursi empuk miliknya, memandang dengan seksama ekspresi Argus yang tampak menunjukan keseriusan di obrolan mereka saat ini.