***
Keesokan hari.
Evan masih berada di kompleks Endeavour, memandang dinding tembok kota yang bersusun-susun terbuat dari batu dengan potongan yang rapi. Sambil menengguk teh hangat di gelas yang ia pegang, ia menatap langit pagi itu yang tampak lebih cerah dibandingkan biasanya. Dari arah belakangnya, terlihat Clark tiba dengan membawa hal yang sama seperti Evan.
"Kukira hari ini tidak akan menjadi hari yang cerah untuk memandang langit."
Evan langsung memutarkan kepalanya, memandang pemuda berpakaian kemeja biru tua yang sedang berdiri tepat di sampingnya. Ia datang seorang diri, tanpa ditemani oleh siapa pun, bahkan pengawal sekali pun. Keduanya memandang langit yang sama dengan sesekali menyeruput teh hijau yang berada di gelas masing-masing.
"Kami sudah berdiskusi dengan beberapa komandan pasukan," ujar Clark.