"Kok kembali sendirian?" tanya Alex sat melihat Rania kembali sendiri.
"Iya," jawab Rania.
"Padahal boy sama Sania juga ke toilet," kata Alex.
"Mereka memang pasangan terbaik dari dulu," puji Alex pada Sania dan Boy.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Alex.
"I--iya, saya baik-baik saja," jawab Rania.
"Kamu kenapa? Kok itu merah-merah?" tanya Alex.
"Enggak apa-apa," jawab Rania.
"Apanya yang nggak apa-apa, lihat ini," kata Alex seraya memeriksa wajah dan leher Rania yang mulai muncul bintik-bintik merah. Badan Rania pun menjadi panas, wajahnya menjadi pucat.
"Saya baik-baik saja," kata Rania seraya menyingkirkan tangan Alex dari bawah dan lehernya dan menutup lehernya dengan rambutnya yang tergerai.
"Aku oleskan obat dulu," kata Alex seraya mengambil sebuah salep dari pouchnya.
"Ini seperti alergi," kata alex yang mengobati setiap bintik yang muncul di kulit Ranai. Hingga tiba-tiba sebuah tangan kuat menghentikan Alex.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Boy.