"Ran, aku mau ngomong serius." Boy memulai pembicaraan. Rania menarik wajahnya dan menatap dalam Wajah mantan suaminya.
"Bagaimana?" tanya Boy.
"Bagaimana apanya?" tanya Rania.
"Tentang kita," kata Boy.
"Kita?"
"Apa.... Apa masih ada kesempatan ke dua untuk kita?" tanya Boy dengan pelan.
Rania nampak berpikir, dia tidak langsung menjawab pertanyaan Boy. Boy melihat itu seketika merasa tidak enak.
"Sudah, lupakan saja." Boy mengalihkan pembicaraan dan berusaha mencari topik lain. "Sepertinya Roy akan bangun kalau kita banyak bicara di sini," kata Boy.
"Boy!" panggil Rania dengan nada iba.
"Sudahlah, tidak perlu membahas itu lagi," sahut Boy dan ia memilih menyibukkan diri dengan pura-pura menata sebuah bantal yang sebenarnya tidak harus di rapikan.
"Aku mau meminta kesempatan kedua padamu," kata Rania tiba-tiba.
"Apa?" Boy terkejut.
"Bisa ulangi?" pinta Boy.