Boy pergi dari depan Jresto, namun dia kembali pukul 16:00. Dia ingin mengikuti Rania pulang agar mengetahui tempat tinggalnya.
Di saat Rania bersiap pulang, perasaannya sangat tidak enak.
"Ini kenapa ya? Kok aku ngerasa sesuatu mengganjal di hati," gumamnya.
Deg...
Tiba-tiba terlintas wajah Boy di kepalanya.
"Kenapa dia?" tanyanya dalam hati.
"Wah ada yang nggak beres ini," kata Rania.
Akhir-akhir ini bayangan Boy muncul tiba-tiba saat Rania sendiri. Terlebih saat melihat Roy akan mengadakan acara tedak Siten yang harusnya di temani kedua orang tuanya kini hanya dirinya yang menemaninya. Untung saja ada Johan dan Erik yang menyayangi Roy seperti anak mereka sendiri.
Rania segera pergi dari ruangannya, Johan telah lebih dulu dari Jresto. Di parkiran Erik terlah menunggu bersama Roy.
"Hai mama," kata Erik yang menirukan suara anak kecil dan menggerakkan tangan Roy yang imut seakan melambai kepada Rania.