Rania pergi ke Surabaya tanpa sepengetahuan Boy. Johan yang mendengar kabar perceraian itu sudah memasuki babak akhir segera melakukan penerbangan ke Jakarta. Sedangkan Bimo yang ingin menemui anaknya pun tidak mengetahui anaknya berada di mana.
Sania lah orang satu-satunya yang bahagia dengan keputusan pengadilan terhadap rumah pernikahan Boy dan Rania.
"Akhirnya lo kalah juga," kata Sania saat melihat Boy dan ke dua orang tuanya sedang berada di depan rumah.
Sania keluar mobil dan menghampiri mereka. Dengan tatapan bangga menghampiri Boy.
"Selamat malam," sapa Sania.
"Lo masih punya muka?" tanya Boy dengan ketus.
"Aku ke sini mau ngajak papanya anakku jalan-jalan biar nggak sedih," jawab Sania dengan mengelus perutnya.
"Sania! Kenapa kamu lakukan ini?" tanya Dewi.
"Bukankah Nyonya Sanjaya senang dengan perceraian ini?" tanya Sania dengan meledek Dewi.
"Apa maksud kamu?" tanya Dewi yang heran dengan kalimat yang keluar dari mulut Sania.