Setelah kejadian malam itu, boy dan Rania bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Rania bekerja seperti biasa selalu ikut kemanapun Boy pergi. Boy pun bersikap profesional tidak menunjukkan gerak-gerik mencurigakan. tapi keanehan mulai terjadi saat satu bulan kemudian. Rania selalu merasa mual saat meeting di restoran dan di tawarkan makanan.
"Pak, saya ijin ke toilet!" Rania berlari menuju toilet tanpa menunggu jawaban Boy.
"Kenapa pak asistennya?" tanya klien Boy yang duduk di depannya.
"Mungkin sedang tidak enak badan," jawab Boy dengan santai. Klien Boy hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya dan kembali membahas proyek yang akan menjadi kerja sama mereka berdua.
Beberapa saat kemudian Rania kembali dengan wajah yang sangat pucat. membuat boy dan kliennya khawatir.
"Kelihatannya asisten anda sedang sakit," kata pria berjas yang duduk di depannya.
"Iya, mungkin masuk angin saja!" sahut Rania.