Beni, seperti biasa ia bermain sendirian tanpa ada teman yang menemaninya, Beni mencoba untuk kabur dari istana hanya untuk bermain dalam waktu singkat, memanjat pohon hanya untuk melewati dinding yang di jaga oleh pasukan raja , Beni ingin pergi bermain ke bukit depan istana. Di sepanjang perjalanan ia melewati banyak orang, dan benar apa adanya di sepanjang perjalanan Beni dicemooh oleh rakyatnya sendiri,tetapi beni hanya senyum dan memandang lurus kedepan. Sesampainya di bukit, Beni hanya duduk di atas batu, melihat awan dan menikmati suasana di luar istana, karena semasa hidupnya beni hanya di kurung di dalam istana.
Di waktu yang bersamaan dan tanpa sengaja ada seorang anak seumuran yang melewatinya dan membawa sekantong uang, ia adalah Kaji, lalu beni melihat kaji yang sedang berjalan sendirian dan membawa sekantong uang. lalu kaji menatap beni dgn tatapan yang tajam dan berkata ...
"..Siapa kau, Mengapa kau melihatku terus.."
Beni yang melihat kaji dengan tatapan yang sangat tajam lngsung lari, Kaji berteriak "..Tunggu!.." mengejar beni yang hendak lari dgn cepat, Pada akhirnya beni tertangkap juga oleh kaji. Kaji yang belum pernah melihat beni sembelumnya sempat kebingungan karna kaji baru pertama kali melihatnya dan ditambah beni memakai mahkota di kepalanya.
Kaji berfikir bahwa dia pasti anak dari orang kaya. Kaji mencoba bertanya kepada beni tentang siapa dia sebenarnya tetapi beni hanya diam saja, dan kaji berteriak "..Ditanya malah diam saja!!.." beni hanya melihat dan menatap kaji karna dia tidak tau apa yang di katakannya, kaji menodongkan pisau yang dibawanya, dan berkata..
"..siapa kau.dan serahkan uangmu.." beni disini mulai panik karna kaji menodongkan pisau padanya, dan beni akhirnya berkata "..Aaa.aaa.aaa.aa!!.." dgn kerasnya. kaji sempat berpikir apakah dia tidak bisa bicara dan tidak bisa mendengar. Kaji yang memahaminya lngsung mencoba untuk menggunakan bahasa isyarat kepada beni, Dengan bahasa isyarat tersebut kaji mencoba untuk bertanya apakah dia tidak bisa mendengar dan bicara. Beni hanya menganggukan kepalanya, dan kini kaji tau bahwa beni tidak bisa mendengar, bicara, dan kaji juga tau kalo beni bisa menggunakan bahasa isyarat. Selepas itu kaji tetap menodongkan pisau dan meminta uang kepada beni, beni tetap berkata.. "..Aaa.aaa.aa!.." dan menggunakan bahasa isyarat yang artinya ia tidak mempunyai uang. Kaji serontak kebingungan mengapa dia tidak mempunyai uang, Padahal dia memiliki mahkota emas dan baju bernilai mahal. Dan kaji akhirnya memiliki keputusan dan ia berkata..
"..Jika kau tidak memiliki uang, maka serahkan mahkota dan bajumu.." Beni menganggukan kepala dengan senyuman yang bahagia. Kaji terkejut mengapa dia malah senyum bahagia padahal dia sedang di palak dan kenapa dia bisa mengerti apa yang di ucapkanya padahal dia tuli, kaji serontak bertanya kepada beni .. "apakah kau mengerti apa yang aku ucapkan!?.." beni menjawab "..aaa!!.." dan kajipun terkejut mengapa orang yang tuli bisa mengerti apa yang ia ucapkan, kajipun mencoba untuk bertanya sekali lagi "..apakah kau mengerti ucapanku hanya lewat gerak bibirku?.." beni menjawab dengan tegas "..Aa.aaa!.." kaji yang kaget setelah taupun langsung melupakannya dan mengatakan..
"..Kamu sepertinya orang yang sangat menjanjikan, dan jangan lupa besok kamu bawakan aku baju yang mahal lagi.." beni senyum bahagia dan menganggukan kepalanya, entah mengapa beni malah senang di palak oleh kaji. Kaji menyuruh beni untuk pulang, beni pulang sambil telanjang dan berjalan senyum ria.