Jovan menggeram. " Ibu macam apa kau ini? Bisa-bisanya menelantarkan anaknya sendiri." Pria.utu berteriak murka tanpa bisa ditahan lagi.
"Aku tidak peduli, aku akan pergi dari rumahmu. Dan juga jangan lupa bagikan setengah hartamu untukku, pendidikan saja yang tinggi tapi dengan mudahnya bisa dibodohi," ejek Yessika sembari tersenyum puas.
Jovan kembali duduk setelah kepergian Yessika, ia benar-benar syok saat mendengar fakta bahwa Vero bukanlah anak kandungnya. Padahal, ia sudah sangat menyayangi anak itu sepenuh hatinya.
Pria itu pergi tergesa, mengendarai mobilnya menuju ke rumah orang tuannya untuk bercerita. Ia tidak sanggup lagi memendamnya sendirian.
Sesampainya di kediaman masa kecilnya, Jovan langsung memeluk sang ibu, pria itu menangis seperti anak kecil yang kehilangan permennya hingga membuat sang ibu kebingungan.
"Kamu kenapa Jo? Coba cerita, jangan membuat ibu bingung," ungkap ibu Jovan.