"Ssh, tenang ya. Aku tidak akan melukai cucuku sendiri. Aku tidak sejahat itu."
Lilyana langsung melepaskan pelukan wanita tua itu, menatap lekat netranya, ingin melihat apakah ada sebuah kebohongan di sana. "Benarkah?"
Ibu Jovan mengangguk. "Kamu bisa memberikan cucuku padaku saat dia sudah lahir nanti, aku akan merawatnya dengan baik. Aku juga akan memperkenalkanmu sebagai ibunya, aku akan-
"Tidak, tidak! Jangan, jangan ambil anakku!" Lilyana menggeleng cepat dan tak beraturan, wanita itu mendekap perutnya dengan maksud ingin melindunginya.
Wanita itu segera keluar dari mobil dan tak memedulikan ibu Jovan yang berteriak memanggil namanya. Ia juga sama sekali tak peduli saat tubuhnya basah kuyup karena air hujan yang terus menghajarnya tanpa ampun.
"Kamu tenang saja, tak akan pernah aku biarkan siapa pun membawamu pergi dariku."
***