"Nak, kenapa tidak pernah pulang ke rumah? Ibu kangen."
Lilyana memeluk manja tubuh ibunya yang tampak segar dan sedikit lebih berisi dari terakhir kali mereka bersua.
"Kangen bunda," rengek Lilyana.
Bunda hanya tersenyum melihat betapa manja anak gadisnya itu, sebenarnya ia sedikit keberatan saat Lilyana memutuskan untuk tinggal sendirian. Apalagi rumah yang anaknya tempati adalah pemberian Lucas, anak wanita yang sudah menghancurkan rumah tangganya.
"Sayang, ayo kembali ke rumah. Bunda tidak nyaman kamu di sini."
Lilyana melonggarkan pelukannya. "Bunda tenang aja, Lily nyaman tinggal di sini. Oh iya, sebelah rumah ini rumah dosennya Lily. Bunda bisa bertanya padanya jika ada sesuatu."
"Dasar keras kepala!" Bunda mencubit hidung anak kesayangannya itu.
"Wah! Ada drama apa ini? Kenapa berpelukan tidak menunggu ayah datang?" Suara serak dan berat menyapa indra pendengaran Lilyana, tubuh wanita itu menegang takut.
"Anakmu ini loh, diajak pulang ke rumah susah sekali."