"Mira, ayo dimakan. Kamu belum makan, kan?" ucap Celine. Ia prihatin sekali melihat Mira yang terlihat pucat, ketakutan dengan wajah terluka. Celine yakin, di dalam tubuh wanita itu pasti lebih parah.
"Iya Kak, ini aku makan." Mira mulai mengambil makan dengan hati-hati. Tentu saja dirinya merasa tidak enak hati karena sudah merepotkan Celine.
"Tante, tambahin lauknya. Kenapa makannya dikit banget sih!" Salsa menambahkan beberapa potong daging untuk ia masukkan ke dalam piring Mira.
Mira sendiri merasa terharu. Di dalam keluarga ini terasa begitu hangat. Orangnya baik-baik. Kecuali, sang kepala rumah tangga yang terlihat begitu dingin tak tersentuh sama sekali.
Celine menyadari bahwa Mira pasti merasa takut dan tidak enak hati melihat raut wajah Arevan yang tampak garang di mata orang lain.
"Ehmm, Mas, ada masalah? Mau aku tambahin lauknya?" tawar Celine.
Ekpresi wajah Arevan seketika melunak, pria itu memberikan senyuman untuk sang istri.