Celine hanya bisa terdiam saat mendengarkan curahan hati Jeno. Masa muda anak itu pasti sangat berat.
"Apa yang kamu lakukan udah bener banget. Jangan berpikiran buat ngerusak pagar rumah tangga orang lain. Kamu berhak mencintai siapa pun, usia berapa pun, asal jangan sampai di rusak tahanannya." Celine tersenyum ke arah Jeno yang masih memusatkan perhatian pada Celine sedari tadi.
"Tante, om Arevan beruntung banget punya istri Tante. Anak-anak Tante juga pasti bahagia banget punya Momy kayak Tante," ucap Jeno dengan nada sedikit serak seperti sedang menahan ucapannya.
Celine menepuk pelan bahu Jeno. Andai saja yang bersedih di depannya adalah anak-anaknya, Celine sudah pasti akan memeluknya, memberikan usapan lembut pada pipi dan rambutnya. Celine tentu tahu diri, jika ia melakukan hal itu akan menimbulkan kesalahpahaman nantinya.