"Mom..., ini serius Jeno nggak apa-apaan ada di sini? Papa nggak akan berubah jadi reog lagi, kan?" tanya Salsa khawatir.
Celine terkikik geli mendengar penuturan Salsa. Sepertinya anak-anaknya resah jika melihat ayah mereka marah-marah hanya karena cemburu tidak jelas.
"Emang kenapa sih, kalau Papa marah? Bukan kalian juga yang dimarahin," jawab Celine.
"Tapi, Papa kalau udah keluar alay-nya itu nyebelin banget Mom. Apalagi kalo kesalahannya itu gangguin Momy, udah pasti itu orang pulang wajahnya nggak utuh," sahut Marcel.
Celine meringis menatap ke arah anak-anaknya. "Kalian pasti malu, ya?" tanya wanita itu.
Ketiga anaknya menggeleng kompak, "Enggaklah, justru itu jagoan kita!" seru Marcel.
Salsa dan Jovan mengangguk setuju. Walau pun tingkah ayah mereka suka aneh-aneh, tapi mereka tidak pernah satu kali pun malu jika harus mengakui ayah mereka di depan umum. Kecuali dalam konteks bercanda, mereka memang sering enggan mengakui keberadaan Arevan.