Celine duduk di depan meja rias, tangannya sibuk mengoleskan body lotion ke lengannya. Sebenarnya wanita itu sadar jika suaminya mendekat walau pun langkah kakinya tidak bersuara.
Bau harum khas Arevan tidak pernah berubah. Bahkan parfumnya juga tidak pernah ia ganti sekali pun.
Mata Celine berangsur menatap ke arah cermin. Wanita itu refleks ikut mengangkat sudut kedua sudut bibirnya saat melihat suaminya tersenyum hingga matanya nyaris menghilang.
Terkadang Celine merasa jatuh cinta kembali dengan Arevan. Sama seperti dulu saat keduanya awal-awal membangun rumah tangga.
"Wangi banget sih, hmm?" tanya Arevan sambil mengusap kedua bahu istrinya dari belakang.
Sepasang suami istri itu bertatapan lewat cermin meja rias.
Celine berdiri, membalik tubuhnya agar bisa melihat langsung wajah suaminya. Ia usap tahi lalat kecil yang ada di bawah mata Arevan. Salah satu favorit Celine yang berada di wajah sang suami.