"Sayang, kok kamu nangis? Kamu nggak seneng?" tanya Arevan. Ia usap air mata yang mengalir di pipi istrinya.
"Kenapa Sayang, aku ada salah ngomong?" Arevan panik, ia takut perkataannya ada yang salah.
Celine menggeleng dengan cepat. "Nggak gitu, Mas. Aku ngelihat kamu seneng sampe terharu. Maaf udah bikin kamu khawatir." Dengan cepat Celine membantu Arevan menyeka air matanya.
"Kamu bikin aku takut loh, Sayang. Kirain perkataanku ada yang salah sampe bikin kamu sakit hati."
Celine menggeleng, menyusupkan kepalanya ke dada Arevan. "Mau bobok begini ya, Mas. Nggak apa-apa, kan?"
Arevan mengangguk dengan senang hati. "Sini Sayang, semoga bocil kita di bawah nggak tiba-tiba datang buat gangguin kita," ucap Arevan sambil tertawa.
"Gitu-gitu anak kamu, Mas. Kamu kesel beneran kalo digangguin mereka?" tanya Celine.
Arevan mengangguk. "Beneran Ma, paling kesel kalau kamu lagi mode kucing, terus mereka gangguin."
"Mas, masak aku disamain kayak kucing, sih?" protes Celine.