Arevan pulang dengan wajah masam. Pria itu langsung mendatangi Celine dan memeluknya erat-erat.
"Kenapa, Mas? Ada masalah di kantor?" tanya Celine memberikan usapan pada lengan suaminya.
"Capek Sayang, pikiranku seharian bener-bener nggak karuan. Masalah Marcel juga bikin aku pusing, tadi aku sampe kelepasan ngancem Vero buat nggak deket-deket sama anak kita," jelas Arevan menumpahkan keluh kesahnya.
Celine sedikit terkejut, tidak biasanya sang suami mengambil keputusan sepihak yang akan merugikan orang lain seperti ini untuk kepentingan pribadinya.
"Kenapa, Mas? Kamu nggak biasanya ngambil keputusan yang nguntungin diri kamu sendiri kayak gini?" tanya Celine.
Wanita itu memeluk tubuh suaminya dari samping. Ia tahu betul Arevan sedang sangat membutuhkan afeksinya saat ini.