"Rev, tunggu bentar. Aku mau tanya!" ucap Malvin sedikit berteriak.
Arevan berbalik badan begitu mendengar suara panggilan kakaknya. "Kenapa, Mas?"
"Istrimu marah-marah loh sama aku, dia bawa-bawa nama Michelle. Michelle sendiri aku tanya nggak mau jawab, mau tanya Celine, aku takut disemprot!" jelas Malvin.
Arevan memijat keningnya pelan. "Ponakan kamu itu, Mas, masak ia nempelin aku mulu. Awalnya sih aku biasa aja, mungkin arena dia udah nggak punya ayah. Jadi, dia kangen ayahnya mungkin. Tapi, lama-lama tingkahnya makin ngada-ngada. Dia ngusap lengan, bahkan pernah nempel-nempelin dadanya ke lenganku. Mana dadanya rata lagi."
"Yang masalah ini Celine nggak tahu, jangan sampe ngadu ke dia. Kalau tahu pasti udah dibakar kantork ini," lanjutnya.
"Aduin ah!" goda Malvin dengan wajah mengejek terlihat sangat menyebalkan.
