"Kenapa malu, kita sama-sama wanita sayang. Apa perut kamu nyeri, sakit?" tanya Lilyana.
Vero mengangguk pelan. "Rasanya seperti ingin buang air besar."
Lilyana terkekeh pelan. "Itu wajar kok, kakak saja bisa sampai pingsan karena saking sakitnya."
"Oh iya, kakak mau ngomong sesuatu. Tolong dengarkan baik-baik."
Lilyana menghela nafasnya perlahan. "Saat ini, kamu sudah mulai datang bulan, kan? Berhati-hatilah dalam bergaul, jangan mau jika ada lelaki yang ingin menyentuhmu dengan dalih apa pun, jangan pernah mempercayai rayuan mereka. Kamu masih sangat berharga, jangan pernah mengecewakan papamu."
Vero menunduk dalam saat mendengar nasihat dari Lilyana. "Kak, kemarin temanku memberikan kecupan di sini." Vero menunjuk ke arah bibirnya.
"Dan, dia sedikit menghisapnya," lanjut gadis itu.
Lilyana syok mendengar cerita Vero, gadis itu menangkup kedua pipi Vero.
