Setelah kejadian di ruang ganti, Marcel keluar dan berpapasan dengan Salsa, kakaknya. "Selesaiin semua kerjaan secepat mungkin, di sini kamu bawahanku. Kalau di rumah terserah, ada Momy yang selalu belain kamu."
Salsa mengangguk kikuk, ia ingin membantah semua ucapan adiknya seperti biasanya. Tapi, entah kali ini ia merasa kelu, ia tahu adiknya yang angkuh itu sedang tidak baik-baik saja. "Ini take ulang sama Vero juga, kan?" tanyanya pelan, ia takut adiknya murka karena mood-nya sedang tidak baik-baik saja.
"Ya menurut kamu aja!" jawab Marcel ketus sebelum berlalu dari ruangan.
Salsa meringis sembari menggaruk tengkuknya, pertanyaannya memang terdengar konyol. Memangnya mau sama siapa lagi kalau bukan dengan Vero? Salsa harus mengakui jika dirinya terkadang memang sangat bodoh.
Wanita itu segera masuk untuk melihat keadaan teman yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Kali-kali saja Marcel pergi setelah menyakiti Vero. Marcel itu sulit ditebak menurut Salsa.
