"Pagi kesayanganku yang nomer tiga," gumam Arevan dengan suaranya yang masih serak khas bangun tidur.
Celine mulai membuka matanya perlahan. "Yang nomer satu siapa?"
"Bunda..., terus yang nomer dua, Salsa!" jawab Arevan sambil tertawa kecil.
"Sini aku bangunin. Duh anak bayiku ...." Arevan menarik tubuh Celine pelan hingga wanita itu terduduk di sebelahnya dengan mata yang masih terpejam rapat.
"Nggak ada yang masuk ke kamar ini, kan? Tadi malam aman, kan?" tanya Celine.
Arevan menggelengkan kepalanya pelan. Pria itu berbohong, ayahnya tadi malam masuk ingin menanyakan salah satu proyek yang sedang ia handle. Namun memilih urung saat menemukan Arevan yang terbangun dan sibuk mengusap-usap kepala Celine dengan tenang.
Arevan dan ayahnya hanya membuat kode untuk diam agar tidak mengganggu tidur nyenyak Celine.
"Nggak ada yang masuk kok, siapa juga yang mau masuk ke kamarku?" jawab Arevan membual. Jika sampai Celine tahu, wanita itu pasti tidak akan mau tidur di tempatnya lagi.