Ibu Reyner berlari menuju ruang rawat Arevan. Wanita itu menangis tersedu-sedu. Memohon kepada Celine agar wanita itu mau menjenguk anaknya.
Malvin sudah mencoba menahan. Namun, kekuatannya kalah karena rasa iba saat melihat wanita seusia ibunya menangis pilu seperti saat ini.
"Tolong biarkan aku masuk, sebentar saja," pinta wanita tua itu.
Malvin meminggirkan tubuhnya karena tidak tega. "Jangan lama-lama. Takut Arevan terganggu."
Wanita tua itu segera masuk ke ruang rawat Arevan. Dapat ia lihat jika Celine tengah memainkan ponsel karena pasien yang ia jaga sedang tertidur.
"Celine, ikut Mama sebentar. Tolong.... Reyner ngamuk di kamarnya!"
Celine menatap mantan ibu mertuanya. Wajah wanita tua itu tampak sangat kacau. "Mama kenapa? Apa terjadi sesuatu?" tanya Celine refleks, ia seakan lupa jika hubungan mereka harusnya sedang tidak baik-baik saja.
