Shela datang lebam2
Adu argumen degan celine
"Line, Celine!" panggil Arevan panik. "Kakakmu ada di depan. Sumpah bukan aku yang undang, aku juga nggak pernah ngasih tahu alamat rumah ini."
Celine sama sekali tidak mau peduli, ia sedang sibuk membantu Bunda membuat selain nanas. "Ya udah sih, temuin sana. Kali aja mau kangen-kangenan. Aku mau lanjutin bikin selai nanas dulu."
Celine berbalik tanpa mau ambil pusing urusan yang menurutnya tidak lagi penting.
Arevan keluar untuk menemui Shela, wanita itu bahkan rela berpanas-panasan di luar gerbang rumah Madava.
"Wajah kamu kenapa? Reyner yang lakuin ini?" tanya Arevan.
Shela mengangguk, wanita itu menangis sambil memegangi pipinya yang tampak membiru.
"Belakangan ini dia kayak orang gila, dia terus nyariin Celine. Bahkan dia ngancem aku, dia minta aku bawa Celine pulang. Tolong aku, Revan!" isak Shela.
Arevan itu paling tidak tega melihat wanita menangis. Hati kecilnya seperti tercubit saat menyaksikannya.