"Evan! Keluar!" teriak Reyner. Pria itu membuat kegaduhan di depan kantor kakaknya.
Evan mengacak-acak rambutnya. Apalagi yang adiknya itu perbuat? Evan segera keluar agar kelakuan Reyner tidak semakin menjadi.
"Ada apa lagi? Mau nuduh aku nyembunyiin Celine lagi?" ketus pria yang dua tahun lebih tua dari Reyner.
Reyner tidak peduli dengan ocehan kakaknya. Pria itu memberikan satu berkas kepada Evan.
"Aku dapet surat gugatan cerai, sial!"
Evan mengeceknya, dapat ia lihat ada nama pengacara Narendra Nathanael di sana.
"Dia pengacara keluarga konglomerat, kan? Bahkan nama kliennya aja susah buat dilacak," gumam Evan.
"Kita damai sebentar, bisa? Nanti saingan lagi kalau Celine udah pulang. Ini pengacara datang dari mana? Terus, Celine kenalnya juga kapan?" ucap Reyner frustrasi.
Evan mencoba menebak. Namun buntu, ia tidak memiliki pencerahan apa pun.
"Udah coba tanya papa?" saran Evan.
Reyner menggeleng pelan, "Aku tanya dulu."