Celine terlihat resah, wanita itu sulit sekali untuk tidur. Pikirannya melayang ke mana-mana. Jantungnya berdebar tidak karuan, seperti akan ada hal besar terjadi di hidupnya.
"Kamu kenapa, Sayang? Aku liat dari tadi kelihatan bingung gitu?" Reyner mulai terusik melihat Celine yang tampak tidak tenang dan terus berganti posisi.
"Nggak tahu, aku kepikiran Shela. Bukan kasihan atau apa, aku nggak sebaik itu. Cuman, dia sekarang tinggal di mana, di rumah ibu nggak ada. Kamu tahu dia di mana?" gumam Celine.
Reyner menggeleng pelan sebagai jawaban. "Sini aku peluk, biar nggak overthinking terus." Reyner menarik tubuh kecil istrinya untuk memberikan dekapan hangat agar wanita itu dapat terlelap.
"Tidur ya, besok kita berangkat honey moon biar fit. Semoga program anak kedua kita lancar."
Ucapan Reyner membuat Celine tersenyum tipi di dalam pelukan hangat sang pria. "Maaf karena sempet ragu," batinnya.
***