Reyner tidak bisa tidur, pria itu terus bergerak gelisah. Sudah satu jam ia meninggalkan istrinya di depan rumah.
Dengan gerakan pelan pria itu bangun, ia takut membangunkan anaknya yang sudah tertidur lelap. Reyner turun, pria itu mulai menyingkirkan segala benda yang ia taruh di pintu untuk mengganjalnya.
Setelah semuanya tersingkir, pria itu segera membuka pintu. Dapat ia lihat Celine tertidur bersandar pada pilar besar rumahnya. Di sebelahnya ada Evan yang hampir saja tertidur andai saja Reyner tidak membuka pintu tiba-tiba.
Kedua saudara kandung itu saling menatap tajam penuh kekesalan. "Ngapain keluar lagi?" ketus Evan.
Reyner tersenyum miring, "Aku Cuma mau ambil apa yang udah jadi kepunyaanku."
Pria dengan lesung di kedua pipi itu mendekat ke arah Celine. Dengan gerakan pelan ia mengangkat tubuh istrinya.
"Mau dibawa ke mana?" tanya Evan sambil berdiri ingin mencegah langkah adiknya.