Bab 4 Seharusnya Dia Yang Pergi
"Kamu gila ya? Kamu benar-benar sudah nggak waras, Celine!" bentak Reyner, pria itu mendekap erat tubuh Shela yang bergetar ketakutan.
Sedangkan Celine, berdiri sendirian. Dengan darah yang mengalir di pelipis lebih banyak dari milik Shela. Lukanya lebih lebar karena ia sendiri yang membuat pecahan vas bunga itu melukai pelipisnya dalam.
"Tamparan kamu, nggak sepadan buat bales rasa sakit Shela. Jadi, aku lakuin ini supaya kita impas," jawab Celine tenang.
Setelah meletakkan pecahan itu ke tangan Shela, Celine mengangkat tangan kakaknya dan menghantamkan tepat pada pelipisnya sendiri.
"Enak ya, Kak? Saat kamu terluka, ada suamiku yang mendekapmu erat. Sedangkan aku enggak, dari dulu selalu kamu yang merasakan hal-hal indah seperti itu. Apa Kakak nggak mau mengasihani aku sedikit saja, sampai suamiku juga kamu ambil dariku?" gumam Celine.
"Cukup Cel, jangan buat kakak kamu semakin tertekan!" bela Reyner.
