"Apa salahnya sih bales perasaan aku? Tinggal bales doang, sesusah apa sih? Sebagai seorang Dosen yang baik, bapak tidak boleh mempersulit hidup mahasiswinya." Lilyana memasukkan kembali permen lolipop rasa stroberi ke dalam mulutnya.
Jovan, sang Dosen memijat pangkal hidungnya. Pertanda bahwa ia benar-benar merasa pusing karena tingkah salah satu mahasiswi yang selalu saja mengganggu dirinya.
Dibentak, dikasari, tak diacuhkan, dihukum, semua itu tidak ada yang mempan untuk membuatnya berhenti melakukan hal-hal konyol yang ia perbuat untuk menggoda Dosennya.
"Lilyana, dengarkan saya baik-baik. Saya terpaksa mengatakan hal ini ke kamu. Sebagai seorang perempuan, kamu wajib menjaga harga dirimu sendiri. Dengan kamu melakukan hal-hal rendahan seperti ini, membuat orang lain akan memandang kamu remeh dan murahan," ucap Jovan mencoba memberi pengertian kepada mahasiswinya yang keras kepala itu.