"Kalau denger cerita kamu, pasti kamu nggak akan mau bertanggung jawab, kan?" tanya Celine.
Arevan langsung naik pitam. "Kalau dia nggak sanggup buat tanggung jawab. Biarin Salsa aku yang urus. Mau berharap apa sama pria sialan kayak dia?"
Celine memejamkan mata erat, pandangan matanya beralih ke arah Arevan. "Bisa kasih kesempatan aku aja yang ngomong? Itu pun kalau kamu masih menghargai aku dan anggep aku berhak buat jadi ibunya Salsa."
Arevan mengangguk ragu, "Maaf Mom. Pikiranku beneran campur aduk."
Celine mengatur napasnya kembali, ia juga sempat terpancing saat Arevan menyela perkataannya.
"Jadi, Jeno gimana? Kamu mau tanggung jawab atau enggak?" tanya Celine kembali.
"Enggak!" Suara penolakan terdengar lantang. Namun, bukan Jeno pelakunya, melainkan Salsa. "Aku bisa rawat anakku sendirian, Mom!"
Jeno bercecah dengan tatapan sinis ke arah Salsa. "Aku mau tanggung jawab. Tapi, aku cuman pria miskin yang bakalan ditolak mentah-mentah sama anak orang kaya kayak dia!"