Jayden dan Cecilia sudah sampai di klub malam tempat Renata dulu bekerja.
"Om kenal kakak di sini? Orang kayak Om mainnya di tempat kayak gini?" ucap Cecilia tidak percaya. Ia sama sekali tidak mengerti dengan keadaan ini.
"Saya diajak salah satu teman saya, lalu saya melihat kakakmu. Dan ya, hampir setiap hari saya datang kemari hanya untuk menemui Renata," jawab Jayden tanpa ada yang ditutupi.
Cecilia menggeleng tidak percaya. Ternyata semua pria memang sebelas dua belas. Kelakuan hampir mirip satu sama lainnya. Celilia jadi kesal sendiri memikirkannya.
"Sudah, mau ikut saya masuk atau tidak? Jika tidak terbiasa berada di tempat seperti ini, kamu tunggu di mobil saja," ucap Jayden sembari melangkah maju dengan pelan dan tenang.
Cecilia mendengus keras, "Aku nggak secupu itu kali. Aku pernah ke tempat kayak gini!" jawabnya tak terima.
