"Kenapa sudah bangun, hmm? Istirahat saja dulu. Jangan takut, nanti saya antarkan kamu pulang. Saya tidak akan mengurung kamu lagi," ucap Jayden saat melihat Renata membuka mata dan langsung terduduk begitu saja.
"Ada yang nyariin aku nggak? Maksudku, adik-adik telepon nggak?" tanya Renata.
Jayden mengangguk pelan. "Tadi Cecilia telepon kamu. Tapi, saya sudah bilang jika kamu berada di sini. Kamu tenang saja, adik kamu malah minta kamu menginap di sini," kekehnya.
Renata menatap Jayden sinis, enteng sekali pria itu mengatakannya. "Jangan ngada-ngada. Aku lagi nggak pengen bercanda!"
"Maaf, saya hanya ingin menghibur kamu." Raut wajah Jayden langsung berubah serius, pria itu berdehem pelan sebelum kembali fokus pada ponselnya.
"Kamu serius, mau bantu aku penjarain ayah?" tanya Renata tanpa menoleh ke arah Jayden.
"Iya, saya serius." Pria itu mulai mendekatkan dirinya menangkup wajah pucat itu dengan kedua tangannya.