"Ah ..., Kak sakit!" rintih Adelia.
"Baru ditekan dikit kamu udah kesakitan? Belum juga aku kasarin ini!" sahut Bryan dengan nada sedikit kesal.
Sedangkan di luar kamar, mulut Jeno menganga sambil menatap horor ke arah sang kembaran, Jio. Lelaki itu berdiri tepat di sebelahnya.
"Jen, katanya nggak cinta, kok ada suara ah-ah di dalem?" tanya Jio.
Jeno menggeleng ribut, "Mana aku tahu bodoh! Bang Bryan kayaknya brutal banget nggak sih? Kok aku ngeri bayanginnya. Adel kan badannya kecil, sedangkan bang Bryan gede banget!" bisik pria bermata sipit yang tengah sibuk menempelkan telinga ke daun pintu.
Plak!
Jio memukul kepala kembarannya, "Otakmu mesum banget sih? Dasar sinting!"
"Mesum dari mana anjir! Kan aku cuman ngomongin ukuran badan abang sama kakak ipar kita!" bela Jeno yang tidak mau dicap mesum oleh Jio.
"Kakak ipar palamu meleduk! Adel itu temen mabok kita kalau kamu lupa," balas Jio dengan suara bisik-bisik.