"Tapi, lo tetep mau datang ke acara pernikahan gue kan?" tanya Pelvetta yang menjadi mengkhawatirkan hal ini, dia merasa begitu ingin kalau diacaranya dia harapkan hanya terjadi 1x seumur hidupnya bisa dihadiri oleh orang yang merupakan bagian dari hidupnya.
Peyvitta menganggukkan kepalanya dengan begitu santai. "Gue pasti dateng kok. Akan gue usahakan untuk dateng," jawab Peyvitta dengan sebuah perasaan yang dibuat setegar mungkin.
Semula memang dia juga merasakan yang namanya sedih saat mendengar sebuah pernyataan kalau dia tidak bisa hadir di acara pernikahan kembarannya sebagai saudara, karena pihak keluarganya yang menolak hal ini.
Namun, di satu sisi tidak mungkin juga dia tidak datang di acara tersebut, apalagi dia yang masih bisa datang ke acara tersebut sebagai tamu undangan.
"Gue pengennya lo jadi bridesmaid gue." Mata Pelvetta terlihat begitu berkaca-kaca, dia merasa kecewa dengan keputusan keluarganya ini, tapi dia juga tidak bisa menolak lebih jauh lagi.