"Makanya sekarang pulang, Papah minta maaf udah nampar kamu tadi."
"Udah malam Pah, aku takut pulangnya. Udah ganti hari juga," beber Pelvetta yang merasa begitu malas untuk pulang.
"Kamu nginep di mana? Papah jemput kamu, kalau kamu takut pulangnya." Dengan begitu enteng Herman berucap.
"Eh jangan!" tolak Pelvetta langsung, karena dia tidak ingin kalau Papahnya tahu bahwa sekarang dia sedang berada di tempat kembarannya.
"Kenapa?" tanya Herman yang merasa begitu kaget mendengar jawaban yang baru saja dikemukakan oleh Anaknya.
"Gak papa," jawab Pelvetta yang tidak ingin memperjelas hal ini.
"Ya sudah sekarang pulang." Herman tidak begitu memikirkan di mana Pelvetta sekarang, karena yang dia inginkan adalah Pelvetta yang bisa pulang.
"Bagaimana ini?" tanya Pelvetta pada Peyvitta setelah dia mematikan suara panggilan tersebut.
"Udah pulang aja, gak papa." Peyvitta memberikan sebuah jawaban dengan menggunakan nada bicara yang enteng.