"Apakah tidak bisa baik-baik saja? Apakah lo tidak ingin berusaha untuk mengikhlaskan dia?" tanya Pelvetta dengan menggunakan nada bicara yang santai, agar tidak terkesan memaksakan Peyvitta untuk bisa ikhlas begitu saja.
Sebenarnya Pelvetta merasa kebingungan kenapa semuanya bisa sampai seperti ini, dia merasa kebingungan dengan sikap kembarannya yang sampai sefrustasi ini saat kehilangan Reynard, meski dia tahu kalau rasa yang dimiliki oleh kembarannya tidak main-main.
Peyvitta menatap wajah kembarannya dengan ekspresi yang tanda tanya. "Gimana gue bisa ikhlas, kalau gue sendiri masih mempunyai sebuah hal yang begitu mengganjal di hati gue?"
Hal yang memberatkannya adalah hal ini. Baru saja Peyvitta memilih untuk mengatakan semuanya, meminta maaf atasa semua yang sudah terjadi sebelumnya, tapi ternyata takdir Tuhan tidak bisa dia hindari.
"Gue tahu rasanya kalau mengikhlaskan itu susah, tapi setidaknya, dia sudah kembali ke pemilik-Nya, biarkan dia tenang di sana."
