"A—ah, gue juga pengen liburan, tapi sama siapa?" Peyvitta tengah menggalaukan hal tersebut.
Apa yang sudah Retta posting benar-benar membuat hatinya iri, karena dia juga ingin bisa berada di posisi Retta yang terlihat hidup bahagia dan juga akur-akur saja dengan pacarnya.
Semua yang Peyvitta bayangkan tentang Retta itu tidak sepenuhnya benar, karena setiap orang juga mempunyai masalahnya masing-masing.
Retta bukan tipikal orang yang suka mengumbar masalahnya, sehingga orang di sekitarnya menganggap kalau Retta adalah orang yang selalu bahagia dan tidak pernah mendapatkan masalah di hidupnya.
Siapa sangka orang yang selalu dikira paling bahagia adalah dia yang mempunyai sebuah luka dan masalah yang sangat besar, bahkan sempat membuat dia trauma akan hal tersebut?
"Lo begitu disayangi oleh cowok dan juga sepupu lo, lantas apakah gue yang begitu hina jauh, dibandingkan dengan lo akan ada di posisi yang sama dengan lo?" Peyvitta bermonolog.